Peminat dan Daya Tampung SNBT UIN Walisongo 2024

Johan Candra

Peminat dan Daya Tampung SNBT UIN Walisongo 2024 menunjukkan tren yang menarik. Hal ini karena setiap tahunnya ribuan calon mahasiswa berlomba-lomba untuk masuk UIN Walisongo lewat jalur tes nasional (SNBT).

Meski demikian hanya sedikit yang bisa diterima UIN Walisongo karena daya tampung SNBT yang terbatas di berbagai prodinya.

Sebagai salah satu PTN terbaik di Indonesia, UIN Walisongo memiliki daya tarik yang besar bagi ribuan peserta yang mendaftar.

Nah pada artikel ini kami akan membahas tentang peminat dan daya tampung SNBT UIN Walisongo 2024, yang bisa kamu jadikan sebagai bahan pertimbangan untuk memilih jurusan.

Tentang UIN Walisongo

Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo merupakan salah satu perguruan tinggi Islam terkemuka di Indonesia, yang terletak di Semarang, Jawa Tengah.

Lembaga ini resmi berdiri pada 6 April 1970 melalui Keputusan Menteri Agama RI dan awalnya dikenal sebagai Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Walisongo.

Baca Juga:  Rata-Rata Nilai UTBK UPN Veteran Yogyakarta 2024

Pada 19 Desember 2014, IAIN Walisongo secara resmi bertransformasi menjadi UIN Walisongo, bersamaan dengan UIN Raden Patah Palembang dan UIN Sumatera Utara, melalui peresmian oleh Presiden Joko Widodo di Istana Merdeka.

Nama besar Walisongo diambil untuk menghormati sembilan wali yang menyebarkan Islam di Nusantara dan menjadi simbol semangat inklusivitas dan inovasi yang menjadi dasar pendirian universitas ini.

Sebagai kampus dengan basis pesantren yang kuat, UIN Walisongo berkomitmen untuk mengintegrasikan tradisi keilmuan Islam dengan pendidikan modern melalui konsep Unity of Science atau Kesatuan Ilmu.

Awalnya, universitas ini memiliki lima fakultas yang tersebar di berbagai kota di Jawa Tengah, seperti Fakultas Dakwah di Semarang dan Fakultas Ushuluddin di Kudus.

Kini, UIN Walisongo telah berkembang menjadi pusat keunggulan (center of excellence) dalam pendidikan Islam, mengusung paradigma ilmiah yang inovatif untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dan membangun peradaban umat manusia.

daya tampung snbt uin walisongo

Peminat dan Daya Tampung SNBT UIN Walisongo 2024

Berikut ini adalah data daya tampung SNBT UIN Walisongo dan peminatnya:

Data daya tampung SNBT UIN Walisongo dan peminatnya yang telah kami sajikan diatas dapat kamu gunakan sebagai bahan pertimbangan untuk menghitung peluang kelulusan kamu di SNBT.

Jika kamu yakin dan percaya diri pada kemampuan kamu dalam menjawab soal SNBT, jangan ragu untuk mengambil jurusan impianmu meskipun peminatnya banyak.

Namun jika kamu sadar diri dan struggle dalam menjawab soal-soal SNBT namun tetap ingin kuliah di UIN Walisongo, kamu bisa memilih jurusan yang peminatnya sedikit dan daya tampungnya besar.

Baca Juga:  Akreditasi UNSAM 2024, Yuk Cek Jurusan Impianmu!

Tips Lolos SNBT

Selain mempertimbangkan peluang kelulusanmu lewat data daya tampung SNBT UIN Walisongo di atas, kamu bisa mencoba tips yang Dewa Ilmu berikan berikut:

  1. Pahami format soal ujian SNBT. Memahami format dan jenis soal yang sering keluar di SNBT sangat membantu sekali. Jika kamu sudah terbiasa mengerjakan tipe soal critical thinking maka kamu akan sangat mudah meraih skor tinggi.
  2. Latihan, latihan, latihan. Tidak ada alasan lagi untuk tidak latihan soal SNBT. Gunakan waktu yang terbatas ini untuk mempelajari soal-soalnya.
  3. Fokus pada materi yang sering keluar. Prioritaskanlah untuk mempelajari materi yang sering keluar di SNBT.
  4. Tingkatkan kemampuan berpikir logis. Setelah mengalami perubahan SNBT kali ini banyak menguji kemampuan logika dan analitis.
  5. Jaga kesehatan. Meskipun belajar merupakan prioritas, kamu harus tetap berolahraga ya.
  6. Perbanyak Try Out. Ikutilah TO untuk mengukur sejauh mana kemampuanmu dalam menjawab soal-soal SNBT.

Demikianlah pembahasan dari Dewa Ilmu terkait peminat dan daya tampung UIN Walisongo. Semoga artikel ini dapat membantu kamu untuk bisa kuliah di UIN Walisongo ya. Terimakasih telah berkunjung dan semoga lulus!

Bagikan:

Johan Candra

Johan Candra adalah seorang penulis yang telah memiliki pengalaman lebih dari 2 tahun dalam menulis tentang human resources, hukum, teknologi, dan pendidikan.