Peminat dan Daya Tampung SNBT ITB 2024, Serta Tips Lolos

Johan Candra

Peminat dan Daya Tampung SNBT ITB 2024 menunjukkan tren yang menarik. Hal ini karena setiap tahunnya ribuan calon mahasiswa berlomba-lomba untuk masuk ITB lewat jalur tes nasional (SNBT).

Meski demikian hanya sedikit yang bisa diterima ITB karena daya tampung SNBT yang terbatas di berbagai prodinya.

Sebagai salah satu PTN terbaik di Indonesia, ITB memiliki daya tarik yang besar bagi ribuan peserta yang mendaftar.

Nah pada artikel ini kami akan membahas tentang peminat dan daya tampung SNBT ITB 2024, yang bisa kamu jadikan sebagai bahan pertimbangan untuk memilih jurusan.

Tentang ITB

logo itb hitam png

Aspek Informasi
Nama Universitas Institut Teknologi Bandung (ITB)
Didirikan 2 Maret 1959
Lokasi Bandung
Jenis Universitas Negeri (PTN)
Rektor Prof. Reini Wirahadikusumah, Ph.D.
Situs web https://www.itb.ac.id/
Alamat Jl. Ganesa No. 10 Coblong, Kota Bandung, Jawa Barat Indonesia 40132
Telepon (022) 2500935
Email [email protected]
Jumlah Fakultas 12
Visi Menjadi Perguruan Tinggi yang unggul, bermartabat, mandiri, dan diakui dunia serta memandu perubahan yang mampu meningkatkan kesejahteraan bangsa Indonesia dan dunia.
Misi Menciptakan, berbagi dan menerapkan ilmu pengetahuan, teknologi, seni dan kemanusiaan serta menghasilkan sumber daya insani yang unggul untuk menjadikan Indonesia dan dunia lebih baik.
Baca Juga:  Passing Grade Politala 2024 + Daya Tampung dan Peminat

Peminat dan Daya Tampung SNBT ITB 2024

Berikut ini adalah data daya tampung SNBT ITB dan peminatnya:

PRODI Jenjang Daya Tampung Peminat Keterangan
FITB S1 150 1.111
FITB-C S1 19 206
FMIPA-IPA S1 112 637
FMIPA-M S1 53 644
FSRD S1 134 1.878 Seni Rupa, Desain, dan Kriya
FSRD-C S1 70 158 Seni Rupa, Desain, dan Kriya
FTI-C S1 20 320
FTI-RI S1 61 Prodi Baru
FTI-SP S1 118 Prodi Baru
FTMD S1 100 1.429
FTSL-L S1 58 Prodi Baru
FTSL-SI S1 100 Prodi Baru
FTTM S1 127 2.757
FTTM-C S1 45 781
SAPPK S1 59 1.277
SAPPK-C S1 20 271
SBM S1 100 2.644
SBM-C S1 15 Prodi Baru
SF S1 58 1.124
SITH-C S1 15 Prodi Baru
SITH-R S1 77 653
SITH-S S1 56 427
STEI-K S1 90 3.848
STEI-R S1 95 1.174
Baca Juga:  Akreditasi UPN Jatim 2024, Yuk Cek Jurusan Impianmu!

Data daya tampung SNBT ITB dan peminatnya yang telah kami sajikan diatas dapat kamu gunakan sebagai bahan pertimbangan untuk menghitung peluang kelulusan kamu di SNBT.

Jika kamu yakin dan percaya diri pada kemampuan kamu dalam menjawab soal SNBT, jangan ragu untuk mengambil jurusan impianmu meskipun peminatnya banyak.

Namun jika kamu sadar diri dan struggle dalam menjawab soal-soal SNBT namun tetap ingin kuliah di ITB, kamu bisa memilih jurusan yang peminatnya sedikit dan daya tampungnya besar.

Tips Lolos SNBT

Selain mempertimbangkan peluang kelulusanmu lewat data daya tampung SNBT ITB di atas, kamu bisa mencoba tips yang Dewa Ilmu berikan berikut:

  1. Pahami format soal ujian SNBT. Memahami format dan jenis soal yang sering keluar di SNBT sangat membantu sekali. Jika kamu sudah terbiasa mengerjakan tipe soal critical thinking maka kamu akan sangat mudah meraih skor tinggi.
  2. Latihan, latihan, latihan. Tidak ada alasan lagi untuk tidak latihan soal SNBT. Gunakan waktu yang terbatas ini untuk mempelajari soal-soalnya.
  3. Fokus pada materi yang sering keluar. Prioritaskanlah untuk mempelajari materi yang sering keluar di SNBT.
  4. Tingkatkan kemampuan berpikir logis. Setelah mengalami perubahan SNBT kali ini banyak menguji kemampuan logika dan analitis.
  5. Jaga kesehatan. Meskipun belajar merupakan prioritas, kamu harus tetap berolahraga ya.
  6. Perbanyak Try Out. Ikutilah TO untuk mengukur sejauh mana kemampuanmu dalam menjawab soal-soal SNBT.
Baca Juga:  Passing Grade Unram 2024 + Daya Tampung dan Peminat

Demikianlah pembahasan dari Dewa Ilmu terkait peminat dan daya tampung SNBT ITB. Semoga artikel ini dapat membantu kamu untuk bisa kuliah di ITB ya. Terimakasih telah berkunjung dan semoga lulus!

Bagikan:

Johan Candra

Johan Candra adalah seorang penulis yang telah memiliki pengalaman lebih dari 2 tahun dalam menulis tentang human resources, hukum, teknologi, dan pendidikan.