Cara Kerja Penangkal Petir, Penemu, Jenis, dan Cara Pasangnya!

Kayeols

cara kerja penangkal petir

Cara Kerja Penangkal Petir, Penemu, Jenis, dan Cara Pasangnya! – Penangkal petir, juga dikenal sebagai sistem perlindungan petir atau pemasangan petir, adalah sistem yang dirancang untuk melindungi bangunan dan peralatan elektronik dari kerusakan yang disebabkan oleh petir.

Penangkal petir konvensional atau penangkal petir Franklin pertama kali dikembangkan oleh Benjamin Franklin pada tahun 1752.

Franklin adalah seorang ilmuwan, penulis, dan salah satu pendiri Amerika Serikat yang terkenal. Ia melakukan percobaan dengan menggunakan layang-layang yang terbuat dari benang sutra dan menggantungkannya di udara saat terjadi badai petir.

Dari percobaan tersebut, Franklin mengembangkan penangkal petir dengan menggunakan konduktor logam tajam untuk menarik petir dan mengalirkannya ke tanah melalui grounding.

Sistem ini bekerja dengan cara mengalihkan arus petir ke tanah dengan aman. Untuk cara kerjanya yakni sebagai berikut!

Cara Kerja Penangkal Petir, Penemu, Jenis, dan Cara Pasangnya!

1. Konduktor penangkal petir

Sistem penangkal petir terdiri dari konduktor penangkal petir yang terpasang di atas bangunan. Konduktor ini biasanya berupa batang logam yang tajam dan dilapisi dengan bahan yang tahan terhadap korosi, seperti stainless steel atau tembaga.

Konduktor ini diletakkan di atas bangunan dengan cara yang memungkinkan mereka menjadi titik tertinggi dan terpapar secara maksimal terhadap petir.

2. Kabel penghubung

Konduktor penangkal petir terhubung dengan tanah melalui kabel penghubung. Kabel ini biasanya terbuat dari bahan konduktif yang kuat dan tahan terhadap arus listrik besar, seperti tembaga.

Kabel penghubung ini mengarahkan arus petir ke tanah dengan aman, menghindari kerusakan pada bangunan dan peralatan di sekitarnya.

3. Grounding

Salah satu komponen kunci dari sistem penangkal petir adalah grounding atau penanaman tanah.

Pada sistem penangkal petir, grounding dirancang untuk menyalurkan arus petir ke tanah dengan cepat dan efisien. Ini melibatkan penggunaan elektroda grounding yang ditanam di dalam tanah, seperti paku grounding atau sistem grounding berbentuk jaringan.

4. Perlindungan peralatan elektronik

Selain melindungi bangunan, sistem penangkal petir juga harus dilengkapi dengan perangkat perlindungan untuk peralatan elektronik di dalam bangunan.

Ini termasuk instalasi surge protector dan pemisah arus petir untuk mengurangi dampak lonjakan tegangan yang dihasilkan oleh petir.

Ketika terjadi petir, konduktor penangkal petir akan menarik petir menuju titik tertinggi di atas bangunan. Arus petir kemudian mengalir melalui kabel penghubung dan menuju grounding, di mana energi petir dialirkan ke tanah tanpa merusak bangunan atau peralatan di sekitarnya.

Dengan cara ini, sistem penangkal petir membantu melindungi bangunan dan peralatan elektronik dari kerusakan yang disebabkan oleh petir.

Baca Juga :

Jenis-Jenis Penangkal Petir

penangkal petir

Ada beberapa jenis penangkal petir yang umum digunakan. Berikut ini adalah beberapa jenis penangkal petir yang biasa digunakan :

1. Penangkal Petir Konvensional

Penangkal petir konvensional, juga dikenal sebagai penangkal petir Franklin, adalah jenis yang paling umum digunakan.

Sistem ini terdiri dari konduktor penangkal petir yang terpasang di atas bangunan dan dihubungkan ke grounding. Konduktor tersebut biasanya berbentuk batang logam tajam yang dipasang secara vertikal di atap bangunan.

2. Penangkal Petir Kabel Bergerak (Rolling Sphere)

Penangkal petir jenis ini berdasarkan pada prinsip bola bergerak. Dalam metode ini, konduktor penangkal petir diletakkan di sekitar perimeter bangunan dengan jarak tertentu.

Jarak ini didasarkan pada ukuran bola imajiner yang bergulir di sekitar bangunan dan mencoba mencapai semua bagian yang rentan terhadap petir.

3. Penangkal Petir Ionisasi

Penangkal petir ionisasi, juga dikenal sebagai penangkal petir elektrostatis, menggunakan prinsip ionisasi udara untuk mengalihkan arus petir.

Sistem ini menciptakan medan ionisasi di sekitar bangunan untuk menarik petir. Medan ionisasi dihasilkan oleh elektroda penangkap yang menghasilkan muatan listrik yang mempengaruhi jalur yang mungkin diambil oleh petir.

4. Penangkal Petir Aktif

Penangkal petir aktif menggunakan perangkat elektronik dan sinyal listrik untuk mendeteksi petir dan mengarahkan penangkal petir ke titik tertentu yang lebih aman.

Sistem ini mengandalkan sensor dan pengontrol yang terhubung dengan konduktor penangkal petir untuk memicu aliran arus petir melalui jalur yang telah ditentukan.

5. Penangkal Petir Kolektif (Mesh System)

Penangkal petir kolektif, juga dikenal sebagai sistem jala, menggunakan jaringan konduktor penangkal petir yang terpasang di atas bangunan dan dihubungkan ke grounding.

Jaringan ini membentuk lapisan penangkap yang menyelimuti seluruh atap bangunan. Sistem ini dirancang untuk menangkap dan mengalihkan petir dengan lebih efisien karena area penangkapan yang lebih besar.

Setiap jenis penangkal petir memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Pemilihan jenis penangkal petir yang tepat harus dipertimbangkan berdasarkan karakteristik bangunan, lingkungan sekitar, peraturan setempat, dan konsultasi dengan profesional yang berpengalaman dalam bidang perlindungan petir.

Bagikan:

Tags

Kayeols

Usaha dan Berdoa itu Sangat Penting, Berjuanglah Sekuat Tenaga, Niscaya Perjuanganmu akan membuahkan Hasil Yang Manis.